Bahan Yodium Dinilai Lebih Efisien Dibanding Xenon Dan Kripto Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Bakar Roket
Jakarta - Sebuah perusahaan teknologi roket ThrustMe berhasil melakukan uji coba terhadap penggunaan yodium untuk mendorong roket ke luar angkasa. Bahan yodium dinilai paling efisien dibanding xenon dan kripto yang saat ini digunakan sebagai bahan bakar roket.
Dikutip dari IFL Science, Selasa (23/11/2021), penggunaan yodium telah
diusulkan selama 50 tahun sebagai propelan yang lebih cocok daripada
xenon dan kripton yang saat ini digunakan. Demonstrasi pertama yang
sukses dari perusahaan Prancis ThrustMe dari pendorong yodium di luar
angkasa telah dilaporkan di Nature.
Percobaan berlangsung setahun yang lalu ketika satelit CubeSat seberat
20 kilo meningkatkan ketinggiannya 200-400 meter (656-1.312 kaki) pada
masing-masing dari 11 tembakan.
Propelan dari yodium belum memberikan tenaga yang kuat untuk memungkinkan pesawat lepas landas. Namun, begitu berada di luar angkasa, mereka jauh lebih efisien daripada roket untuk melakukan
penyesuaian dan juga telah digunakan untuk peningkatan kecepatan yang
lambat seperti pada misi eksplorasi planet.
Xenon saat ini merupakan propelan yang dominan, sebagian karena energi
ionisasinya yang rendah. Namun xenon terlalu mahal dan perlu disimpan
dalam tangki bertekanan tinggi.
Yodium memiliki energi ionisasi yang lebih rendah daripada xenon. Zat
ini juga dapat disimpan dalam bentuk padat dan diubah menjadi gas hanya
dengan sedikit pemanasan.
Banyak ilmuwan telah memperhatikan potensi yodium dan mempelajari
kepraktisannya di Bumi. Sayangnya, yodium sangat reaktif, menimbulkan
ancaman bagi bagian logam dalam pendorong dan, bila disimpan sebagai
padatan, cenderung pecah dengan dapat mengganggu alirannya roketnya.
ThrustMe sebelumnya telah mencoba untuk menyimpan yodium dalam blok
keramik aluminium oksida sebelum dipanaskan. Makalah Nature menegaskan
bahwa ide itu juga berhasil diruang angkasa, di mana itu penting.
Setelah dipanaskan, yodium diionisasi menggunakan antena induktif
frekuensi radio, mempercepat reaksi berantai dan menghasilkan ion yang
kemudian dipercepat menggunakan medan listrik 800-1.300 Volt. Propelan
yang dihasilkan memiliki nilai power to weight yang lebih baik
dibandingkan xenon.
ThrustMe mengakui xenon masih menawarkan waktu mulai yang lebih cepat,
keuntungan dalam keadaan darurat. Namun masih ada harapan yodium akan
menjadi teknologi yang membawa manusia ke Mars.
Komentar
Posting Komentar