Berikut Daftar Orang-orang yang Tewas Akibat Penemuannya Sendiri
Jakarta - Tak mudah untuk menemukan sesuatu. Seorang ilmuwan harus membuktikan penemuannya sendiri untuk membuktikan temuannya agar diakui dunia.
Ini biasanya dilakukan dalam serangkaian uji coba yang terkadang tidak berjalan dengan mulus atau bahkan tragis.
Sejarah pernah mencatat beberapa ilmuwan yang justru tewas akibat penemuannya sendiri. Siapa saja mereka? Berikut 9 ilmuwan yang meninggal akibat penemuannya sendiri.
Franz Reichelt
Franz Reichelt adalah seorang penjahit kelahiran Austria yang tinggal di Prancis pada awal 1900-an. Ia tercatat sebagai orang yang pertama kali menciptakan parasut terbuat dari kain.
Alih-alih seperti parasut, benda terbang ciptaannya justru terlihat seperti kain sprei yang diikat tiang dan kabel.
Demi membuktikan parasit ciptaannya berfungsi dengan baik, Reichelt nekat lompat dari atas menara Eiffel pada awal Februari 1912. Saking yakinnya, dia mengundang sejumlah media dalam uji coba perdananya tersebut.
Hasilnya sudah bisa ditebak, rencana Reichelt tak sesuai harapan. Dia jatuh dari menara, alatnya tak berfungsi sesuai harapan.
Reichelt tewas dengan tulang belakang hancur karena benturan yang sangat keras. Tragisnya, semua kejadian itu terekam jelas dalam kamera awak media.
William Bullock
Berikutnya ada William Bullock, dia adalah seorang penemu asal Amerika yang hidup pada pertengahan abad ke-19.
Bullock merupakan cikal bakal lahirnya mesin cetak modern. Pada 1863, Bullock menciptakan mesin cetak jenis baru dengan klaim lebih efektif dalam hal waktu dan tenaga ketimbang mesin cetak rotari yang banyak digunakan orang-orang pada saat itu.
Tapi nahas, pada 3 April 1867 suatu hal mengerikan terjadi. Mesin ciptaannya belum sepenuhnya aman digunakan yang entah bagaimana kaki Bullock tersedot salah satu mesin press ketika sedang mencetak surat kabar lokal di Philadelphia.
Kakinya remuk, dan sembilan hari pasca-kecelakaan, Bullock meninggal selama operasi amputasi anggota tubuhnya yang hancur.
Valerian Abakovsky
Pada tahun 1917, seorang insinyur asal Soviet, Valerian Abakovsky, muncul dengan ide untuk membuat sebuah transportasi kereta baling-baling bernama "Aerowagon".
Pada 24 Juli 1921, Abakovsky melakukan perjalanan dari Moskow dengan beberapa delegasi internasional menggunakan Aerowagon.
Namun sayang, kendaraan yang ia tumpangi tiba-tiba tergelincir, menewaskan 7 dari 22 penumpang di dalamnya, termasuk Abakovsky.
Max Valier
Max Valier adalah seorang ilmuwan yang menciptakan Opel RAK, pesawat bertenaga roket pertama di dunia.
Pada penerbangan pertama Maret 1928, pesawat Opel RAK pertama terbang dengan kecepatan 75,6 kilometer per jam.
Dua tahun kemudian atau pada 7 Mei 1930, Valier bereksperimen mengganti bahan bakar roket menggunakan alkohol. Malang, roket itu justru meledak saat dinyalakan, menyebabkan Valier meninggal bersama ciptaannya yang hancur lebur.
Thomas Midgley Jr. adalah seorang insinyur mesin asal Pennsylvania. Ia terkenal sebagai salah satu ilmuwan yang berhasil mengembangkan "timbal" yang kini dikenal sebagai bensin.
Menurut majalah Time, alih-alih bensin Midgley justru tewas karena bunuh diri dengan tali rancangannya sendiri.
Sebelum bunuh diri, Midgley diketahui mengidap penyakit polio selama bertahun-tahun.
Henry Smolinski
Kegagalan membuat mobil terbang tidak menghentikan penemu asal Ohio, Henry Smolinski, menyerah. "AVE Mizar," demikian mobil terbang itu disebut, berkali-kali gagal terbang.
Sampai pada 11 September 1973, dalam uji terbang di Camarilo, California, salah satu penyangga sayap terlepas saat mobil mulai terbang.
Mobil itu jatuh bersama Smolinski yang memegang kendali pada saat itu. Dia tewas dalam kecelakaan tersebut.
Marie Curie
Kurang lengkap rasanya bicara ilmuwan yang meninggal tanpa menyebut Marie Curie. Dia adalah ahli kimia terkenal yang menemukan radium dan polonium bersama suaminya Pierre di akhir 1800-an.
Curie juga merupakan penemu mesin radiologi pertama. Mirip dengan mesin sinar-X di zaman contemporary, perangkat ini dapat digunakan ahli bedah dari militer di medan perang untuk mengetahui dengan cepat setiap peluru atau proyektil peluru yang bersarang di tubuh pasien.
Meski mesin ciptaanya mungkin telah menyelamatkan banyak nyawa di medan perang, tapi mesin itu pula yang akhirnya membunuh Curie, di mana paparan sinar-X yang berlebihan menjadi salah satu penyebab utama anemia aplastik yang dia derita. Curie meninggal pada 4 Juni 1934.
Alexander Bogdanov
Alexander Bogdanov adalah seorang dokter dari Rusia sebagai salah satu pelopor di balik transfusi darah. Dia juga diketahui mencoba beberapa eksperimen transfusi darah pada dirinya sendir.
Tahun 1924, dia mulai menukar darahnya dengan beberapa pasien. Empat tahun kemudian, pada tanggal 7 April 1928, Bogdanov menyelesaikan eksperimen terakhirnya, ketika dia mencoba menukar darahnya dengan seorang mahasiswa kedokteran yang menderita jungle fever dan TBC. Siswa itu sembuh, tetapi Bogdanov tidak bisa diselamatkan.
John Day
John Day adalah seorang tukang kayu Inggris yang mendapat kesempatan untuk membuat kapal selam pertama.
Pada 1774, Day menciptakan "ruang selam" dari kayu yang dijuluki "Maria". Maria diklaim bisa berada di bawah air pada kedalaman 39 meter selama 12 jam.
Pada 22 Juni 1774, Day melakukan uji coba pertamanya. Day langsung menahkodai Maria, masuk ke dalam air dan sejak saat itu, Day meninggal karena Maria tak bisa kembali ke permukaan seperti yang diharapkan.
Sejarah pernah mencatat beberapa ilmuwan yang justru tewas akibat penemuannya sendiri. Siapa saja mereka? Berikut 9 ilmuwan yang meninggal akibat penemuannya sendiri.
Franz Reichelt
Franz Reichelt adalah seorang penjahit kelahiran Austria yang tinggal di Prancis pada awal 1900-an. Ia tercatat sebagai orang yang pertama kali menciptakan parasut terbuat dari kain.
Alih-alih seperti parasut, benda terbang ciptaannya justru terlihat seperti kain sprei yang diikat tiang dan kabel.
Demi membuktikan parasit ciptaannya berfungsi dengan baik, Reichelt nekat lompat dari atas menara Eiffel pada awal Februari 1912. Saking yakinnya, dia mengundang sejumlah media dalam uji coba perdananya tersebut.
Hasilnya sudah bisa ditebak, rencana Reichelt tak sesuai harapan. Dia jatuh dari menara, alatnya tak berfungsi sesuai harapan.
Reichelt tewas dengan tulang belakang hancur karena benturan yang sangat keras. Tragisnya, semua kejadian itu terekam jelas dalam kamera awak media.
William Bullock
Berikutnya ada William Bullock, dia adalah seorang penemu asal Amerika yang hidup pada pertengahan abad ke-19.
Bullock merupakan cikal bakal lahirnya mesin cetak modern. Pada 1863, Bullock menciptakan mesin cetak jenis baru dengan klaim lebih efektif dalam hal waktu dan tenaga ketimbang mesin cetak rotari yang banyak digunakan orang-orang pada saat itu.
Tapi nahas, pada 3 April 1867 suatu hal mengerikan terjadi. Mesin ciptaannya belum sepenuhnya aman digunakan yang entah bagaimana kaki Bullock tersedot salah satu mesin press ketika sedang mencetak surat kabar lokal di Philadelphia.
Kakinya remuk, dan sembilan hari pasca-kecelakaan, Bullock meninggal selama operasi amputasi anggota tubuhnya yang hancur.
Valerian Abakovsky
Pada tahun 1917, seorang insinyur asal Soviet, Valerian Abakovsky, muncul dengan ide untuk membuat sebuah transportasi kereta baling-baling bernama "Aerowagon".
Pada 24 Juli 1921, Abakovsky melakukan perjalanan dari Moskow dengan beberapa delegasi internasional menggunakan Aerowagon.
Namun sayang, kendaraan yang ia tumpangi tiba-tiba tergelincir, menewaskan 7 dari 22 penumpang di dalamnya, termasuk Abakovsky.
Max Valier
Max Valier adalah seorang ilmuwan yang menciptakan Opel RAK, pesawat bertenaga roket pertama di dunia.
Pada penerbangan pertama Maret 1928, pesawat Opel RAK pertama terbang dengan kecepatan 75,6 kilometer per jam.
Dua tahun kemudian atau pada 7 Mei 1930, Valier bereksperimen mengganti bahan bakar roket menggunakan alkohol. Malang, roket itu justru meledak saat dinyalakan, menyebabkan Valier meninggal bersama ciptaannya yang hancur lebur.
Thomas Midgley Jr.
Thomas Midgley Jr. adalah seorang insinyur mesin asal Pennsylvania. Ia terkenal sebagai salah satu ilmuwan yang berhasil mengembangkan "timbal" yang kini dikenal sebagai bensin.
Menurut majalah Time, alih-alih bensin Midgley justru tewas karena bunuh diri dengan tali rancangannya sendiri.
Sebelum bunuh diri, Midgley diketahui mengidap penyakit polio selama bertahun-tahun.
Henry Smolinski
Kegagalan membuat mobil terbang tidak menghentikan penemu asal Ohio, Henry Smolinski, menyerah. "AVE Mizar," demikian mobil terbang itu disebut, berkali-kali gagal terbang.
Sampai pada 11 September 1973, dalam uji terbang di Camarilo, California, salah satu penyangga sayap terlepas saat mobil mulai terbang.
Mobil itu jatuh bersama Smolinski yang memegang kendali pada saat itu. Dia tewas dalam kecelakaan tersebut.
Marie Curie
Kurang lengkap rasanya bicara ilmuwan yang meninggal tanpa menyebut Marie Curie. Dia adalah ahli kimia terkenal yang menemukan radium dan polonium bersama suaminya Pierre di akhir 1800-an.
Curie juga merupakan penemu mesin radiologi pertama. Mirip dengan mesin sinar-X di zaman contemporary, perangkat ini dapat digunakan ahli bedah dari militer di medan perang untuk mengetahui dengan cepat setiap peluru atau proyektil peluru yang bersarang di tubuh pasien.
Meski mesin ciptaanya mungkin telah menyelamatkan banyak nyawa di medan perang, tapi mesin itu pula yang akhirnya membunuh Curie, di mana paparan sinar-X yang berlebihan menjadi salah satu penyebab utama anemia aplastik yang dia derita. Curie meninggal pada 4 Juni 1934.
Alexander Bogdanov
Alexander Bogdanov adalah seorang dokter dari Rusia sebagai salah satu pelopor di balik transfusi darah. Dia juga diketahui mencoba beberapa eksperimen transfusi darah pada dirinya sendir.
Tahun 1924, dia mulai menukar darahnya dengan beberapa pasien. Empat tahun kemudian, pada tanggal 7 April 1928, Bogdanov menyelesaikan eksperimen terakhirnya, ketika dia mencoba menukar darahnya dengan seorang mahasiswa kedokteran yang menderita jungle fever dan TBC. Siswa itu sembuh, tetapi Bogdanov tidak bisa diselamatkan.
John Day
John Day adalah seorang tukang kayu Inggris yang mendapat kesempatan untuk membuat kapal selam pertama.
Pada 1774, Day menciptakan "ruang selam" dari kayu yang dijuluki "Maria". Maria diklaim bisa berada di bawah air pada kedalaman 39 meter selama 12 jam.
Pada 22 Juni 1774, Day melakukan uji coba pertamanya. Day langsung menahkodai Maria, masuk ke dalam air dan sejak saat itu, Day meninggal karena Maria tak bisa kembali ke permukaan seperti yang diharapkan.
Komentar
Posting Komentar