Sebuah Cincin Emas Kuno Berusia 1,000 Tahun Ditemukan di Yavne, Israel Yang Digunakan Untuk Jimat Anti Mabuk
Jakarta - Otoritas Barang Antik Israel (IAA) menemukan sebuah cincin emas kuno dengan batu kecubung di
reruntuhan pabrik Wine terbesar yang berusia sekitar 1.000 tahun. Cincin
kuno tersebut diperkirakan digunakan sebagai jimat anti mabuk.
Dikutip dari Live Science, Sabtu (6/11/2021), para arkeolog menemukan
cincin emas itu di Yavne, Israel, selama penggalian situs pabrik a glass
of wine terbesar yang berasal dari zaman Bizantium, sekitar 330 hingga
1453 M.
"Cincin itu berisi batu kecubung, dan orang-orang di wilayah tersebut
percaya bahwa permata semimulia tersebut mampu mencegah mabuk,"kata
perwakilan IAA dalam sebuah pernyataan.
"Purples disebutkan dalam Alkitab sebagai salah satu dari 12 batu mulia yang
dikenakan oleh imam besar Kuil di tutup dada upacaranya,"kata
Amir Golani, seorang ahli IAA pada perhiasan kuno dan salah satu ilmuwan
yang meneliti cincin itu mengatakan, Purples disebutkan dalam Alkitab
sebagai salah satu dari 12 batu mulia yang dikenakan oleh imam besar
Kuil dalam upacara.
"Banyak manfaat yang ada pada batu ini, termasuk pencegahan efek samping
minum wine, seperti mabuk,"kata Golani dalam pernyataannya.
Pabrik wine Yavne, tempat cincin ini ditemukan, memproduksi sejenis
anggur putih yang dikenal sebagai "anggur Gaza" atau "anggur Ashkelon".
Ribuanguci tanah dan peralatan lain di reruntuhan mengisyaratkan skala
besar dari operasi pembuatan white wine kuno ini, yang mungkin telah
menghasilkan lebih dari 500.000 galon (2 juta litre) wine setiap tahun.
Komentar
Posting Komentar